Kisah Indah Umar Bersama Anak-Anak
Ajarkan Anak Hanya Takut Kepada Allah, Bukan Manusia
Pemimpin kesayangan umat akan ramah kepada semua lapisan masyarakat, termasuk kepada anak-anak.
la tidak membuat jarak dengan rakyatnya, bahkan ia punya cinta tulus dan mendalam untuk mereka, mengajaknya bercanda, menyapa, bermain, memberi rasa aman, dan memastikan bahwa tidak ada pada dirinya yang perlu ditakuti.
la hanyalah seorang manusia biasa yang kebetulan dipercaya jadi pemimpin.
Suatu hari, Umar bin Al-Khathab melewati sekumpulan anak anak.
Ketika mereka melihat kedatangan Umar, segera berlari untuk bersembunyi.
Namun, anak yang bernama Ibnu Zubair memilih tetap berada di tempatnya.
Umar bertanya kepadanya, “Mengapa Engkau tidak lari seperti
teman-temanmu?”
Ibnu Zubair menjawab, “Jalan ini tidak sempit, mengapa aku harus takut harus bergeser?
Dan aku tidak punya dosa, mengapa aku sehingga lari?”
Anak-anak seperti Ibnu Zubair menikmati masa kanak-kanaknya
tanpa beban, ia diajarin takut hanya kepada Allah.
Sementara kepada manusia mereka harus menjaga wibawa dan kehormatannya.
Anak-anak ini juga diminta menghormati orang-orang lebih tua dari
mereka.
Kenyataan hari ini, anak-anak memiliki beban yang melampui
kadar usianya.
Saat-saat indah bermain mereka digantikan dengan
waktu serius di dean tumpukan tugas-tugas sekolah dan PR.
Jika anak diajarkan berani, ia akan berani, namun jika diajarkan
penakut, ia akan menjadi pribadi penakut.
Andai Umar masih hidup la akan bercanda dengan anak-anak masa kini, ia mempermudah beban-beban mereka, menyapa dan mencandainya, sera tidak menugasinya dengan pekerjaan yang melampaui usianya.
Sumber kisah dari buku : Andai Aku Bertemu Umar bin Khattab
min
read