Ayah Yang Sibuk
Optimalisasi peran ayah dalam parenting bila aktivitas ayah sangat sibuk:
- Ayah tetap meluangkan waktu meski sesekali untuk melakukan pendidikan dengan nasihat kepada anak-anak. Salah satunya memanfaatkan quality time dengan kegiatan membaca buku yang memuat informasi penting dalam kehidupan ananda. Dari kegiatan membaca buku para ayah bisa mengembangkan diskusi untuk menyampaikan pesan dan nasihat penting, terutama bila di korelasikan dengan kehidupan dialami keluarga.
- Ayah tetap memantau jalannya pendidikan yang dilakukan ibu dengan cara meluangkan waktu untuk aktif mendengarkan progress tumbuh kembang anak serta memberikan suntikan semangat, solusi dan saran kepada ibu sebagai pelaksana utama pendidikan. Para ibu yang tidak memiliki forum rutin untuk meluangkan perasaan dan pikiran kepada ayah biasanya tidak memiliki energi dan semangat yang cukup untuk melakukan pengasuhan yang baik. Bahkan hal ini memberi dampak buruk dalam pengasuhan anak.
- Arahkan anak untuk bertanya keputusan keputusan besar pada ayahnya, seperti via telepon atau menunggu ayah pulang. Sehingga anak-anak merasakan keberadaan ayah dalam hal pengasuhan.
- Jangan beri kesan negatif tentang sosok ayah dihadapan anak-anak sehingga anak hanya memupuk perasaan tidak suka atau benci pada ayah. Meskipun kenyataannya sosok ayah hanya terkesan negatif oleh anak, para ibu tetap berusaha menjaga kehormatan ayah dan membuat anak memiliki pandangan positif tentang ayah.
- Libatkan ayah dalam pemberian reward spesial sebagaimana juga melibatkannya dalam memberikan konsekuensi spesial. Anak harus merasakan kesimbangan dari kedua belah pihak. Jangan sampai ayah hanya hadir sebagai hakim tertinggi dalam memutuskan hukuman
- Ayah meluangkan waktu secara khusus untuk bermain dengan anak. Bermain bersama ayah membangun jiwa anak-anak. Terutama kepada anak laki-laki di masa keemasan membangkitkan, merawat dan mengembangkan fitrah seksualitas. Yaitu saat berusia 7-14. Jadikan anak laki-laki kita menjadi pemuda muslim sejati yang dididik oleh laki-laki dengan cara laki-laki. Karena masa kini banyak laki-laki yang tidak berjiwa laki-laki, memiliki kadar maskulinitas yang rendah sehingga jauh dari kriteria yang pantas sebagai qowam.
- Luangkan waktu untuk melakukan perjalanan wisata yang bermakna dengan keluarga, terutama bagi ayah yang sering melakukan perjalanan dinas. Buatlah moment berkesan dalam perjalanan yang dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan perjalanan dinas. Beri pemahaman betapa pentingnya urusan ayah dalam perjalanan dinas tersebut. Jadikan anak-anak bersabar menanti kepulangan ayah untuk melakukan perjalanan yang mengesankan saat nanti ayah pulang kerumah.
- Ayah harus bersedia meluangkan sedikit waktunya di kantor untuk menelpon atau ditelpon anak-anak. Agar kontak batin selalu terjaga.
- Sesekali kenalkan dunia pekerjaan Ayah kepada anak dan buatlah ia bangga memiliki ayah dengan segala peran yang ia lakukan.
- Senantiasa mengevaluasi perkembangan keluarga untuk mengukur apakah kesibukan aktivitas ayah tetap dalam koridor yang tidak meninggalkan amanah utama sebagai qowam keluarga. Bila ya, maka saatnya mereorientasi perencanaan hidup yang lebih bermakna bagi kehidupan keluarga di dunia dan akhirat. Sebab urusan dunia tidak akan pernah ada habisnya. Jangan sampai kita mengejar sesuatu yang tidak akan dibawa mati tetapi meninggalkan sesuatu yang sudah jelas akan dipertanggungjawabkan setelah kematian.
- Miliki waktu dan cara husus untuk mengisi kembali energi para istri yang sering terkuras habis saat menjalankan pengasuhan anak-anak terutama para istri yang baru saja melahirkan atau memiliki anak berusia balita.
- Sesekali berikan kejutan hadiah yang diinginkan anak-anak tanpa syarat atau tanpa merayakan momentum apapun. Sebagai salah satu bentuk kasih sayang kepada anak-anak.
- Sesekali bangun komunikasi untuk menanyakan tentang apa yang diharapkan anak dari ayah mereka dalam mengungkap cinta dan perhatian sebab setiap anak membutuhkan bahasa cinta yang unik dan kadang berbeda-beda.
CategoriesPeradaban
3
mins
read