Cara Menyikapi Pada Suatu Masalah
Bismillah..
Tulisan ini dibuat karena mendapatkan suatu ilmu di majelis ilmu
Nahh siapa tau ini ada manfaatnya untuk yang baca disini 🙂
Jadi saya datang ke suatu tempat yang dimana ada Ust Elvin mengisi materinya
Tema majelis ini sebenarnya tentang “VISI” Keluarga
Tapi bahasan VISI nanti nulis di coretan lainnya ya..
Kali ini menyamakan persepsi dulu dalam kita menghadapi suatu masalah
Hal ini pula yang nanti menjadi cara pandang kita dalam menentukan VISI lho…
Asli saya sendiri ga kepikiran untuk memulainya dari sini
Ok ternyata Ust Elvin bilang dalam menyikapi masalah kita bersumber dari 2 hal :
- Ilmu yang kita miliki
- Pengalaman yang kita miliki, bisa jadi ini dari pengalaman orang lain yang hadir dalam diri kita juga
2 cara diatas ust Elvin bilang “2 perpustakaan besar”
Karena kita akan bertindak dengan 2 cara diatas..
Nahh gimana ini maksudnya?
Kalau kita tidak mengilmui, maka pengalaman ini-lah yang mendominasi untuk menyelesaikan masalah itu…
Tapi jika ada ilmu, maka ilmu ini yang akan memfilter dalam menghadapi masalah ini
Ust. Elvin
Dalam surat Al kahfi ayat 68
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
“Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”
Maka jika kita tidak memiliki ilmu bersabar terhadap anak..
Maka bagaimana bisa bersabar jika dihadapi masalah degan anak?
Kita ambil contoh yaa
Ada satu keluarga yang mendidik anaknya dengan karakter “militer”
Kita sudah sama-sama tau, ala militer berisi dengan ketegasan dan kedisplinan
Disisi lain saat melakukan kesalahanpun, biasanya akan tegas dan tidak luput tegas ini menuai “kekasaran” seperti adanya pukulan atau sabetan…
Nahhh sang orang tua ini mendidik dengan cara seperti ini ke anaknya…
Maka sang anak ini bertumbuh besar dan sampai akhirnya sudah punya anak lagi…
Artinya yang Kakek yang mendidik dengan cara “militer” tadi sudah punya cucu ya…
Nahh sang Ayah yang didik dengan cara militer ini mendapati suatu masalah yang serupa dengan masa lalunya
Maka apa yang terjadi?
Apa yang dilakukan sang Ayah terhadap anaknya?
Jika dia belum dapati ilmunya untuk menyelesaikan masalah ini?
Maka “pengalaman” tadi yang akan mendominasi dan menjadi penetu dalam bertindak…
Artinya pengalaman didikan dari sang Ayahnya dulu yang akan di ikuti atau ditiru
Dan dilakukan keanaknya…
Begitulah yang terjadi jika ternyata kita belum mendapati ilmu dalam menghadapi ini..
Akan tetapi saat kita mencoba menuntu ilmu
Mendapati cara yang baru dalam menghadapi masalah ini
Maka kita akan terfilter dalam bertindak
Pakai cara yang dari ilmu yang baru didapatkan ini?
Atau pakai cara dari pengalaman yang lalu?
Nahh itu yang saya dapati saat mentelaah…
Masya Allah sekali ilmu dan solusi yang saya dapati saat bermajelis dengan ust. Elvin
Singkat tapi sangat padat insya Allah…
Menjadi langkah yang menurut saya pribadi kemudahan untuk memahami dan action
Ohhh ternyata 2 hal ini yang membedakan kita dalam bertindak…
Gak salah ust bilang 2 sumber ini menjadi pustaka besar kita dalam kehidupan ini.. 🙂
Barakallahufiikum
~Aba~
mins
read