Iman Anak-Anak Begitu Menyala
Bismillah.. izinkan saya share kejadian bebera waktu lalu…
Sebenarnya mau langsung share di blog ini, tapi ada aja halangan gak jadi-jadinya… 🙂
Nahh sekarang ini izinkan saya share apa yang terjadi di percakapan yang mengalaminya langsung…
Konologi kejadian ada diberikan disini
Sungguh tanpa iman, apalah arti hidup kita..
Bismillah.
Ana ibunya rania, alhamdulillah rania sudah di rumah.
Tadi lecet di jidat, dan hidungnya keluar darah. Karna kejedot.
Pas saya temui di klinik, rania memikirkan temannya satu persatu. Apakah temannya baik2 saja.
Masyaa Allah.. dekatnya hati anak2 kita ini.
hari ini Allah perlihatkan lagi keagunganNya.
Secara akal manusia, bisa saja cidera yg seperti apa.
Namun perlindungan Allah sungguh luar biasa.
Lahawlaa walaa quwwata illa billah ?
Sebagai orang tua, saya pun menangisi bentuk pertolongan Allah. Syukur yg tiada kira.
Juga menangisi diri saya, ada maksiat yg harus direnungi.
Teriring doa, semoga pak indra Allah berikan kesabaran dan tidak ada cidera yg serius.
Jikalau asatidz demikian merasa bersalah, apalagi kami ini selaku orang tua ?
Semoga Allah terus memberikan cahaya petunjukNya
Naam umm..
Oiya.. di ranjang klinik, rania justru menangisi jilbabnya yg lepas.
Naik diangkat dari sungai tanpa jilbab.
“Bunda.. jilbabku lepas.. banyak ikhwan.. aku malu..”
Diulang-ulang.
Padahal badannya basah kuyup.
Darah baru juga selesai dibersihkan.
Bukan mengeluhkan perih, justru merisaukan jilbabnya yg lepas ?
Bahkan di rumah juga masih sesekali menyebut begitu.
Sungguh, justru ana merasakan ini andil didikan para asatidz yg tulus dan sabar.
Benih akidah yg senantiasa dipesonakan oleh para asatidz, mulai menampakkan harumnya ?
Barokallohu fiikum asatidz..
Jazaakumullohu ahsanul jazaa..
(Rania, 9 thn)
Bismillaah..
Masya Allaah Rania..
Isa juga di mobil yang sama di barisan belakang.
alhamdulillaah isa juga baik baik saja..
Sedikit lecet di dahi
Dan sedikit luka di telapak tangan karna berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari mobil melewati jendela kaca yang pecah
Lalu berenang d sungai lalu naik ke atas..
Sebelum naik ke atas
Isa teringat Alquran nya lalu minta tolong warga untuk mengambilkan tasnya d dlm mobil
Karna alquran nya ada disana.
Setelah membersihkan diri, minum air madu jeruk nipis hangat dan sholat ashar..
Isa baru bercerita
Bahwa ini terjadi karna dosa nya yang tidak membaca doa naik kendaraan dan abis berghibah bersama teman2nya d mobil tentang temennya d sekolah tadi..
Dari mulut isa keluar” umi, Sekarang alquran menolongku lagi umi,, karna Alquran Isa tidak basah sama sekali ,padahal tasku basah kuyup terendam sungai “.
Masya Allaah
Lihatlah polos nya anak2 ini um
Tidak sedikitpun ia menyalahkan siapa siapa..
Tidak seperti ibunya yg tadi, hampir2 saja menyalahkan drivernya..
Tapi ia malah menyalahkan dirinya atas dosanya..
Allaahu akbar
Alhamdulillaah ‘ala kulli hal
Mungkin ini maksud kata bersyukur di atas
Bersyukur atas taqdir yang tidak kita inginkan.
Tapi ada hikmah besar di dalamnya
Terasa manis
Bisa melihat benih iman dan Quran dalam diri anak2 kita.
Hingga kita pun bisa Belajar dari anak2 untuk tidak menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan taqdir Allaah ini..
Wallaahu ‘alam bishowwab
Ustadzah..
jangan lah hanya menangis dan sedih
tapi lihatlah..
pelajaran iman dan quran yg slama ini kalian sampaikan..
jelas terlihat benihnya ustadzah?
Jazakumullaahu khayr assatidz kuttab alfatih??
Ada dialog iman di musibah santri kaf purwakarta
Namun kami menangis juga karena busyro dr kejadian ini: iman anak anak begitu menyala
(Ust. Ilham Kepala Kuttab Purwakarta)
mins
read